Review Buku : The Girl on The Train - Paula Hawkins ( Bahasa Indonesia )

11.57.00


Judul      : The Girl on The Train (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Penulis   : Paula Hawkins
Penerbit  : Naura Books
Terbit     : Cetakan ke-1 Agustus, 2015
                 Cetakan ke-11, September 2016
Tebal     : 431 halaman
Genre    : Thriller
ISBN     :  978-602-0989-97-6

--------
Blurb:

Rachel menaiki kereta komuter yang sama setiap pagi. Di pinggiran London, keretanya akan berhenti di sebuah sinyal perlintasan, tepat di depan rumah nomor lima belas. Tempat sepasang suami istri menjalani kehidupan yang tampak bahagia, bahkan nyaris sempurna. Pemandangan ini mengingatkan Rachel pada kehidupannya sendiri yang sebelumnya sempurna.

Pada suatu pagi,  Rachel menyaksikan sesuatu yang mengejutkan. Hanya semenit sebelum kereta bergerak, tapi itu pun sudah cukup. Kini pandangannya terhadap pasangan itu pun berubah.

------------------------------------------

Review:

The Girl on The Train adalah novel thriller pertama milik Paula Hawkins. Sukses di Newyork sebagai Instant #1 New York Times Bestseller yang telah terjual lebih dari 4 juta eksemplar di Amerika dan Inggris, dan telah diterbitkan dalam 60 edisi. Novel ini di Indonesia diterjemahkan oleh Inggrid Nimpoeno dengan penerbit Naura Books dan terbit pada tahun 2015. Pertama terbit saya kurang tertarik untuk membeli, tapi tiba-tiba postingan timeline instagram dan twitter saya ramai dipenuhi dengan novel ini. Dan novel ini sudah berhasil rilis filmnya loooh oleh Dreamworks Studios!

Berawal dari situ ketik
a saya membeli novel ini masih saya anggurkan sejenak karena tugas kuliah yang menumpuk #plak. wkwkwk. Awalnya saya memberikan ekspetasi yang tinggi dengan novel thriller ini. Dan yaa kalau saya mentotal dengan jumlah bintang, saya memberikan bintang 4 untuk novel ini.

Pertama, dari cover novel di versi terjemahan ini saya sangat suka, terlihat latar cover berada di dalam gerbong kereta ditambah dengan font dengan bercakan darah pada kata 'girl' yang menambah keapikan genre thriller novel ini.

Lalu selanjutnya pada isi novel ini secara singkat menceritakan tentang seorang wanita bernama Rachel Watson yang tinggal di pinggiran London setiap hari menggunakan kereta komuter sebagai penghubung tempat tinggal dan kerjanya. Yaa, Rachel merupakan sosok wanita dan istri yang bahagia dengan suaminya #dahulu sebelum dia menjadi seorang wanita pemabuk, bau, dan kotor. Dengan kereta komuternya itu, dia duduk menghadap jendela dan seringkali melihat sebuah pasangan yang menurutnya adalah pasangan teromantis yang pernah ada, dan seketika ia mengingat indahnya pernikahan dia dahulu. Sebut saja pasangan itu adalah Jason dan Jess atau Scott dan Megan.
Rumah Scott dan Megan terletak di nomor lima belas. Rumah mereka tidak jauh dari rumah nomor dua puluh tiga - rumah mantan suami Rachel- yang kini tinggal dengan istri dan anaknya yang baru.
Perlahan semuanya tak sama, pandangan Rachel terhadap pasangan paling romantis itu berubah, ketika melihat hal yang ganjil terhadap pasangan tersebut. Karena melihat sesuatu yang tidak beres, Rachel mencoba menelusurinya. Sebelumnya, istri mantan suami Rachel atau sebut saja Anna, tidak suka apabila Rachel sering berkeliaran di sekitar rumahnya. Rumah yang dulu milik Rachel dan sekarang milik mantan suami dan istrinya. Rachel adalah wanita pemabuk yang seringkali tidak sadar melakukan sesuatu.

Hari pun berlalu, kejanggalan pun semakin bertambah ketika Megan istri dari Scott ataupun pasangan teromantis ala Jason dan Jess hilang tanpa jejak setelah malam Sabtu terakhir Rachel bertemu dengan dia. Rachel tidak tahu pasti, dia hilang ingatan karena gin, tonik, dan anggur yang telah dia minum. Seluruh penjuru kota dihebohi dengan peristiwa ini. Rachel pun turut andil mencampuri urusan misteri hilangnya Megan dan tidak segan-segan Rachel disebut sebagai wanita pembawa sial dengan misteri hilangnya Megan Hipwell.

and the end of the story is.... sempat membuat saya excited dengan jalan cerita yang disuguhkan. Akhir dari cerita ini tidak disangka, dan kemudian saya ingin cepat-cepat menonton filmnyaaa!

So far, saya sangat menikmati jalan cerita yang dibuat oleh penulis, meskipun terkadang dalam versi terjemahannya ini masih ada beberapa kalimat yang membuat saya pusing dan harus membaca ulang 2x untuk mencernanya.

Sepanjang cerita, saya sempat menyimpan kesal dengan peran Rachel. Dalam hati bergumam "Etdahh ini cewek suka banget mencampuri hubungan orang" "ini cewek ngapain balik lagi ke rumah Tom" dll. Setiap membaca setiap lembarnya, perasaan penasaran selalu adaa dan ingin cepat-cepat untuk menyelesaikan novel ini. Pembaca akan disuguhi berbagai pertanyaan dan teka-teki misterius si Rachel.

Dari sisi thriller, saya baru merasakan puncaknya di bagian akhir cerita dan ditambah dengan ending yang diluar EKSPETASI. Bagian awal dan tengah-tengah masih cukup boring untuk dibaca. Disini saya malah ingin membaca versi bahasa inggris agar lebih mudah mencerna dan tidak pusing-pusing hehehehe.

Terlepas dari jalan cerita novel ini, banyak pesan moral untuk pembaca yang disampaikan. Seperti kita jangan terlalu mempercayai seseorang meskipun orang tersebut adalah orang yang sangat dekat dengan kita. Banyak hal-hal yang tak terduga di sepanjang kehidupan, mau tidak mau kita harus bertanggung jawab dengan apa yang kita perbuat.

Salah satu pesan yang menjadi favorit saya dalam novel ini adalah pada halaman 123 yang berisi:

"Kehampaan yang dipahami, bahwa tidak ada sesuatu pun yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Lubang-lubang dalam hidupmu bersifat permanen. Kau harus tumbuh di sekeliling lubang-lubang itu, seperti akar-akar pohon yang mengitari beton; "kau membentuk dirimu sendiri melewati celah-celahnya" "



Sampang, 27 Juni 2017
Hafni Iva N

You Might Also Like

1 komentar

  1. Sukaaa sekaliii dan penasaran sama novel ini. Terimakasih reviewnyaa

    BalasHapus

Like us on Facebook

Flickr Images